Diagnosis dan Pengobatan Prostatitis

Selamat datang kembali di situs kami yang menyediakan berbagai informasi penyakit prostat dan cara pengobatannya. Adapun pada kesempatan ini kami akan berbagi informasi mengenai diagnosis dan cara pengobatan prostatitis. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Diagnosis dan Pengobatan Prostatitis

Prostatitis merupakan peradangan yang terjadi pada kelenjar prostat. Gangguan prostat ini dapat terjadi pada semua laki-laki dari segala usia, akan tetapi biasanya sering terjadi pada orang yang usianya di bawah 50 tahun.

Diagnosis Prostatitis

Pada pemeriksaan dokter akan menanyakan riwat penyakit, gejala yang dialami, serta pemeriksaan fisik sebelum menentukan diagnosis yang tepat termasuk jenis dari prostatitis.

Adapun metode-metode yang dilakukan dalam periksaan diantaranya:
  • Pemeriksaan fisik. Dapat termasuk pemeriksaan colok dubur karena kelenjar prostat dapat diraba melalui pemeriksaan ini.
  • Tes darah. Yakni bertujuan untuk mendeteksi tanda infeksi seperti hitung darah lengkap atau kultur kuman darah. Adakala karena prostat meradang,  prostate-specific antigen (PSA) yang biasa mendeteksi kanker prostat, juga dapat meningkat.
  • Tes urine. Hal ini dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda infeksi. Selain itu, deteksi bekteri juga bisa dilakukan melalui kultur urine yakni dengan meletakkan sampel urine pada medium khusus untuk melihat adanya pertumbuhan kuman dan jenis kuman yang tumbuh.
  • Prostatic massage (pijat prostat). Dilakukan saat pemeriksaan colok dubur. Hal ini memiliki tujuan untuk memperoleh cairan sereksi dari prostat sebagai sampel untuk dianalisis. Namun,pemeriksaan ini tidak bisa dilakukan pada penderita yang dicurigai menderita prostatitis akut.
  • Pemindaian. Umumnya dilakukan menggunakan USG atau CT Scan untuk memperoleh gambaran visual prostat, sehingga dapat mempermudah proses diagnosis.

Pengobatan Prostatitis

Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan dalam pengobatan prostatitis. Adapun caranya bisa berbeda-beda, hal ini karena bergantung pada bakteri penyebabnya, gejala yang ditimbulkan, serta tingkat keparahannya. Untuk itu, diagnosis yang tepat sangatlah penting sebelum menjalani pengobatan.
  • Prostatitis bakteri akut. Pengobatan hanya diberikan antibiotik minum pada penderita yang mengalami gejala ringan dan tidak menimbulkan sepsis. Obat lain yang bisa digunakan sebagai pendukung adalah obat pereda sakit atau penurun demam. Akan tetapi pada penderita yang mengalami gejala parah biasanya membutuhkan perawatan dirumah sakit untuk mendapatkan antibiotik yang diberikan lewat pembuluh darah atau infus. Pada Prostatitis bakteri akut, pemasangan kateter langsung dari dinding perut bawah yang dihubungkan dengan kandung kemih lebih dipilih dibandingkan dengan kateter urine yang biasa dipasang melalui penis, jika ada sumbatan pada saluran kemih, seperti akibat pembengkakan prostat yang menekan saluran kemih.
  • Prostatitis bakteri kronis dan Chronic prostatitis/chronic pelvic pain syndrome (CP/CPPS). Pengobatan pendukung yakni diantaranya anjuran untukbanyak minum, konsumsi obta antiinflamasi nonsteroid, pemberian obat pencahar, atau obat alpha blockers (seperti tamsulosin) bisa diberikan. Adapun pemberian obat alpha blockers mempunyai tujuan untuk mengurangi penyumbatan dan gangguan saat buang air kecil akibat pembengkakan kelenjar prostat. Pada prostatitis kronis, antibiotik diberikan selama 4 hingga 6 minggu. Namun apabila terdapat batu pada prostat, dapat dilakukan pengangkatan dan pemotongan prostat melalui prosedur TURP atau total prostatectomy.
  • Asymptomatic inflammatory prostatitis. Pada kondisi ini tidak diperlukan pengobatan secara khusus, namun Anda perlu hati-hati dengan kemungkinan gangguan kesuburan.

Terdapat beberapa anjuran yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala prostatitis, antara lain:
  • Mencukupi atau banyak minum air putih untuk membantu membuang bakteri dalam prostat melalui urine.
  • Mengurangi konsumsi makanan asam atau pedas juga mengurangi minuman berkafein atau beralkohol.
  • Hindari aktivitas yang bisa menyebabkan iritasi pada prostat, seperti duduk dalam waktu yang lama atau bersepeda.

Komplikasi Prostatitis

Apabila tidak segera ditangani, prostatitis bisa menyebabkan komplikasi berupa:
  • Infeksi bakteri yang menyebar ke dalam darah (bakteremia).
  • Abses Prostat.
  • Epididimitis, yaitu peradangan saluran yang menyalurkan sperma dari tetis.
  • Gangguan pada produksi cairan mani, serta kemandulan akibat prostatitis kronis.

Pengobatan Alternatif Prostatitis

Mentimun

Salah satu tanaman yang dapat menjadi alternatif pengobatan pada penyakit prostatitis adalah mentimun. Hal ini disebabkan karena mentimun mempunyai efek anti radang. Selain itu, mentimun juga merupakan peluruh kencing.

Daun Sirsak

Adanya kandungan adriamycin dalam daun sirsak mampu menghindari infeksi serta dapat menekan peradangan pada prostat.

Bawang Putih

Senyawa antibiotik pada bawang putih dapat mencegah infeksi peradangan pada kelenjar prostat. Serta senyawa Allicinnya yang mengandung organosulfur akan membuat sirkulasi darah dalam organ seksual berjalan secara optimal sehingga dapat menambah kualitas dan juga jumlah sperma.

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan mengenai diagnosis dan pengobatan prostatitis. Semoga dapat bermanfaat dalam pengobatan prostatitis Anda atau keluarga. Terima kasih telah berkunjung.

Diagnosis dan Pengobatan Prostatitis Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fani Sari Lustiany

0 comments:

Post a Comment