Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Prostat

Bagi pria yang sering mengalami gangguan tidur atau bahkan tidak bisa tidur, Anda harus sangat hati-hati dengan kondisi ini. Pasalnya kurang tidur kemungkinan besar dapat membuat Anda mengalami berbagai gangguan penyakit atau gangguan pada tubuh. Mencukupi kebutuhan tidur di malam hari ternyata memang diketahui mempunyai manfaat yang banyak untuk kesehatan. Seperti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan berbagai organ, menurunkan risiko terjadinya peradangan di dalam tubuh, menormalkan berat badan, dan juga dapat menjaga kesehatan mental. Setiap Anda terbangun dari tidur di pagi hari, mungkin Anda akan selalu merasakan perasaan yang berbeda di setiap harinya. Hal ini mempunyai kaitan dengan kualitas tidur Anda semalam, sebab selama Anda tidur, tubuh akan melakukan banyak aktivitas yang bertujuan dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.


Kecukupan Tidur Akan Mempengaruhi Kanker Prostat

Pentingnya kualitas tidur yang baik dengan pemenuhan kebutuhan tidur yang cukup, dinyatakan oleh beberapa penelitian bahwa tidur bisa mencegah penyakit kanker prostat. Kanker prostat termasuk pada salah satu jenis kanker yang banyak dialami oleh laki-laki di seluruh dunia. Dalam data WHO, tercatat kasus kanker prostat di seluruh dunia memiliki tingkat kejadian hingga 1,1 juta pada tahun 2012. Dan diperkirakan 1 dari setiap 39 laki-llaki meninggal dunia akibat kanker prostat ini. Sementara di Indonesia sendiri, orang yang mengalami kanker prostat ada  sekitar 25 ribu laki-laki pada tahun 2013.

Apabila Anda mencukupi kebutuhan tidur di malam hari yaitu minimal 7 jam dalam semalam, maka risiko untuk mengalami kanker prostat dapat menurun sampai 75%. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan dengan mengikutsertakan responden pria sebanyak 14 ribu di Swedia. Dinyatakan bahwa 40% dari total responden hanya tidur selama 5 jam atau kurang dalam satu malam, sedangkan 2% nya tidur selama 9 jam atau lebih per malam. Hingga diketahui bahwa responden kelompok pria yang kurang tidur cenderung berisiko terkena kanker prostat.

Adapun dalam penelitian lainnya yang melibatkan 928 pria Islandia dengan rentang umur 67-96 tahun ini meneliti terkait risiko kanker prostat di kalangan laki-laki yang memiliki kebiasaan kurang tidur saat malam hari. Pada penelitian ini, responden diteliti gaya hidupnya serta pola tidurnya selama 7 tahun hingga peneliti juga mengambil sampel urine yang pertama kali dikeluarkan tubuh sesaat setelah bangun dari tidur (Urine pertama yang dikeluarkan saat bangun tidur di pagi hari merupakan ukuran yang baik dalam melihat kadar melatonin.

Dari total responden, telah ditemukan sebanyak 111 pria terdiagnosis mengalami kanker prostat, dan 24 pria juga diketahui mengalami gejala awal kanker prostat. Sebagian besaryang telah terdiagnosis kanker prostat, mempunyai gangguan tidur atau terbiasa kurang tidur ketika malam hari. Selain itu, hasil penelitian juga menemukan bahwa pria yang mempunyai kadar melatonin di urine nya kurang dari 17,1 nanogram per mililiter dapat beresiko 30% lebih tinggi terkena penyakit kanker prostat dan 75% lebih besar untuk mengalami gejala awal kanker prostat, apabila dibandingkan dengan mereka yang berkelompok kadar melatoninnya lebih tinggi dari rata-rata.

Pengaruh Tidur Pada Sel Kanker

Banyak para ahli yang percaya hal ini ada hubungannya dengan kadar hormon melatonin di dalam tubuh. Hormon melatonin adalah hormon yang berperan dalam mengatur waktu tidur, meningkatkan daya tahan tubuh, serta dalam proses penyembuhan pada peradangan dalam tubuh. Melatonin ini di produksi oleh kelenjar pineal yang terdapat di dalam otak kecil dan merupakan jam wekwr alami yang dimiliki tubuh. Pada kondisi yang normal, jumlah melatonin akan muncul saat petang atau waktu malam tiba, dan akan meningkat saat tidur semakin pulas. Dan kadar melatonin ini akan menurun kembali saat pagi hari.

Untuk orang yang tidak mempunyai waktu tidur teratur (mengalami insomnia), hal ini akan mengganggu jadwal tidur yang telah diatur oleh melatonin. Kebiasaan ini akan membuat mereka tidak mempunyai kadar melatonin yang normal hingga cenderung lebh rendah. Karena melantonin sendiri dianggap sebagai zat yang dapat menekan juga menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Sehingga menyebabkan orang yang tidak memiliki jadwal tidur teratur tidak pula memiliki jumlah hormon melatonin yang cukup untuk mencegah pertumbuhan sel-sel kanker.

Dengan itu, pria yang mengalami insomnia dapat berisiko mengalami kanker prostat lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidur dengan teratur (dapat mencukupi kebutuhan tidur malam hari).

Terdapat dua cara untuk menormalkan kembali hormon melatonin dalam tubuh, yaitu:
  • Menjaga jadwal tidur teratur setiap harinya.
  • Menghindari cahaya di malam hari. Seperti cahaya dari laptop, televisi, handphone, komputer, atau sumber cahaya lainnya.
Demikianlah informasi lengkap mengenai Kurang tidur meningkatkan risiko terkena kanker prostat yang bisa kami sampaikan. Semoga dapat bermanfaat dan dapat menjadi salah satu cara dalam mencegah penyakit kanker prostat. Terima kasih.

Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Prostat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fani Sari Lustiany

0 comments:

Post a Comment